Mewujudkan Masyarakat Desa Mangir yang Berakhlak Mulia, Aman dan Sejahtera

Sambutan Kepala Desa

Selamat Datang di Blog Resmi Pemerintah Desa Mangir

Assalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Pemerintah Desa Mangir, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, telah dapat menyajikan informasi tentang Desa, Pemerintahan Desa dan Masyarakat dalam kemasan kreatif, yaitu sistem informasi online berbasis Blog.

Melalui Blog ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya para Perantau Desa Mangir. Tentunya, sedikit membantu Kecamatan Rogojampi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi untuk lebih mendekatkan informasi dan pelayanannya kepada masyarakat.

Tak lupa kami sampaikan terimakasih kepada konsultan IT kami yang telah berperan penting dalam terwujudnya blog resmi Pemerintah Desa Mangir,  walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini.

Semoga informasi yang disajikan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menunjang pelaksanaan pembangunan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Mangir.

"Senopati Ing Alogo Sayidin Panoto Gomo
Kopat Kapit Koyo Buntute Ulo Samper Angine
Miber Koyo Manuk Branjangan
Semebrung Wangine Kembang Mangir"

Wassalamu 'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh




Visi Misi dan Program



Visi, Misi dan Program

  1. Visi
“Mewujudkan Masyarakat Mangir yang Berakhlk Mulia, Aman dan Sejahtera“

  1. Misi
1.    Meningkatkan mental spiritual masyarakat Desa Mangir, melalui Dakwah Islam dan peningkatan Pendidikan Islam pada Lembaga Pendidikan non formal dan peningkatan peranan Perpustakaan Desa
2.    Mewujudkan rasa aman masyarakat melalui efektifitas kegiatan siskamling, perwujudan lingkungan yang bersih dan sehat, peningkatan peranan pengusaha dan buruh dalam perekonomian desa, Perwujudan Desa Bebas Narkoba, Peningkatan peranan Generasi Muda (Karang Taruna) dalam berbangsa dan bernegara, pemberdayaan petani dan buruh tani serta pemberdayaan perempuan
3.    Peninghkatan Pelayanan Umum, melalui seluruh infrastruktur seperti jalan dan jembatan, jaringa irigasi, sarana peribadatan, sarana pendidikan non formal, dan sarana social. Peningkatan Infrastruktur (sarana dan prasarana) ini akan berdampak pada layanan masyarakat yang semakin meningkat sehingga kesejahteraan yang menjadi harapan masyarakat Desa Mangir akan dapat terealisasikan
4.    Mewujudkan Pemerintahan Desa Yang Bersih, Efektif, Efisien dan Akuntabel, melalui peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah desa, akan terwujud aparatur yang berdedikasi, nerkualitas, terbebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dan mampu memberikan pelayanan yang terbaik (prima) kepada seluruh masyarakat Desa Mangir.

  1. Program Pembangunan
Program Pembangunan secara umum dititik beratkan untuk menunjang peningkatan pendapatan masyarakat di sektor pertanian, perdagangan dan seni budaya.
1.   Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Arah Kebijakan Pembangunan selama 6 tahun kedepan meliputi:
a.    Pendidikan
b.    Kesehatan
c.    Sarana dan Prasarana Wilayah
d.    Ekonomi
e.    Pertanian
f.     Seni Budaya

2.   Potensi dan Masalah
a.      Potensi
Sebagaimana telah diuraikan pada Bab I (Pendahuluan) diatas bahwa secara umum masyarakat Desa Mangir yang sebagian besar adalah masyarakat suku Oesing Banyuwangi yang banyak memiliki keahlian dibidang seni dan budaya, maka potensi dibidang seni dan budayanya sangat menonjol, sehingga banyak ditemukan disana kelompok – kelompok kesenian baik kelompok orang dewasa, remaja, anak – anak , bahkan sampai kepada kelompok anak dini usia. Melihat dari kenyataan yang ada tak ayal banyak ditemukan disana warga yang berprestasi dibidang seni dan budaya tersebut.

b.    Masalah
Secara umum pendapat masyarakat desa berasal dari sektor pertanian yang mayoritas sebagai buruh tani dan perdagangan keliling ini terkendala dengan pendapatan yang masih rendah. Keadaan prasarana yang sampai saat ini masih ada kendala yang sangat memerlukan perhatian yang sangat serius yaitu dijalan raya depan SPBU Mangir yang selalu tergenang air disaat musim hujan dan selalu mengakibatkan banjir yang selalu mengganggu lalu lintas, dan masih ada beberapa ruas jalan yang perlu perbaikan dan perawatan yang maksimal.

Profil Desa



A.   SELAYANG PANDANG


Dilihat dari tata letaknya, Desa Mangir memang sangat strategis dan  menguntungkan, baik dari segi pertanian, ekonomi, bisnis dan sosial budaya. Hal tersebut dikarenakan Desa Mangir secara umum dilewati oleh jalan Kabupaten, Provinsi dan jalan Nasional. Di kanan-kiri jalan tersebut terhampar luas lahan pertanian dan diselingi oleh beberapa Perusahaan, baik bersekala besar, sedang maupun kecil. Namun sebagian masyarakat setempat masih berada dibawah garis kemiskinan.
Luas dan suburnya lahan pertanian yang ada masih belum bisa secara maksimal memberikan penghidupan yang menjanjikan bagi masyarakat setempat, karena sebagian besar dari  mereka hanya sebagai buruh tani atau petani penggarap saja. Mengapa demikian? Karena sekitar 60% para pemilik lahan pertanian tersebut adalah masyarakat luar desa, sedangkan masyarakat setempat hanya memiliki 40% lahan Pertanian yang ada. Itupun 20%nya rata–rata disewakan oleh para pemiliknya, dan hanya 20% lahan pertanian itulah yang menjadi milik dan sekaligus dikelola sendiri oleh pemilik lahan pertanian asli masyarakat Desa Mangir.
Demikian halnya dengan keberadaan Perusahaan yang masih belum secara maksimal memberikan kontribusi kepada masyarakat dan Pemerintah Desa setempat. Para pemilik perusahaan ini masih terlalu menjaga jarak, bahkan terkesan menutup diri dengan perkembangan pembangunan Desa. Partisipasi dan swadaya dari mereka untuk membantu laju pertumbuhan ekonomi dalam hal perekrutan tenaga kerja dan mungkin juga upah atau ongkos kerja yang rendah belum sesuai dengan UMK (Upah Minimum Kabupaten) masih belum imbang dengan jumlah angkatan kerja dan pengangguran   yang ada. Selain itu, dukungan kepada penyelenggaraan  pembangunan desa belum mereka lakukan secara nyata.
Padahal jika dilihat dari jumlah dan jenis perusahaan yang ada seperti dari Jasa Pengolahan atau Daur Ulang Plastik, SPBU, Karoseri Bak Truk, Penggilingan Padi, Penimbangan Besi Tua, Jasa Sulam Manik–manik (Monte), Jasa Penginapan (Hotel dan Losmen) sampai Rumah Sakit serta kegiatan usaha yang lainnya. Di samping itu, sepanjang jalan utama terdapat puluhan warung nasi dengan menu utamanya adalah masakan khas Banyuwangi yaitu nasi pecel dengan lauk ikan wader dan udang kali yang sudah terkenal, maka Desa Mangir sangat strategis dan cukup menjanjikan dalam kegiatan bisnis dan usaha.
Secara umum masyarakat Desa Mangir adalah masyarakat suku Using yang terkenal kaya akan seni dan budayanya. Disana terdapat puluhan kelompok–kelompok atau paguyuban seni, baik yang sudah dikelola secara resmi dan professional maupun yang masih tradisional, yang sudah bisa memberikan kontribusi nyata atas perkembangan dan kemajuan Kesenian Tradisional Banyuwangi baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional maupun Internasional. Ada nama-nama seniman kenamaan Banyuwangi yang berasal dari Desa Mangir, seperti: Drs. SAYUN SISIYANTO, MM., SUPARTO HADI, SPd., SUNARDIYANTO, SPd. dan yang lainnya.
Mangir juga melahirkan seorang tokoh ilmuwan yang budayawan dan budayawan yang ilmuwan yaitu Almarhum Bapak Profesor HASAN ALI yang telah sukses dan berhasil menyusun Kamus Bahasa Using dan memberikan andil yang sangat  besar dalam proses penggalian, pelestarian dan pembelajaran Bahasa asli Banyuwangi yaitu Bahasa Using disekolah-sekolah. Selain itu, Mangir juga malahirkan seorang budayawan muda yang menjadi motor dan penggerak dalam penggalian dan pelestarian kesenian dan budaya Banyuwangi di Lembaga yang dikenal dengan nama DKB (Dewan Kesenian Banyuwangi), yaitu Drs. HASAN BASRI, S.Sni (KANG SON). Juga ada Bapak RAJULI yang terkenal segabai guru kendang sekarang berprofesi sebagai pengrajin Omprog atau Mahkota tarian GANDRUNG yang merupakan Ikon Banyuwangi.
Melihat dari kenyataan yang ada sebagaimana sedikit yang telah diuraikan diatas, maka dalam melaksanan dan menyelenggarakan pembangunan desa, Desa Mangir sangatlah perlu suatu perencanaan pembangunan yang matang dengan sangat memerlukan keterlibatan dan pertisipasi dari  semua komponen masyarakat yang ada, seperti keterlibatan tokoh–tokoh masyarakat, agama, perempuan, seniman, budayawan dan pemuda, sehingga arah dan kebijakan pembangunan desa bisa menjadi jelas dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas yang akhirnya pelaksanaan dan hasil dari pembangunan, bisa berhasil guna dan berdaya guna, dalam suatu Dokumen yang berbentuk RENCANA PEMBANGUNAN JANGAKA MENENGAH DESA (RPJMDes),   dengan tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja pemerintah desa sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, dan tujuan pemerintah desa.

 Mengingat kamajemukan masyarakat dari segi strata sosialnya, yaitu baik dari segi pendidikan, pekerjaan dan ekonominya,  dan juga dari segi sumber daya yang ada baik sumber daya manusia (SDM) maupun sumber daya alam (SDA), maka pelaksanaan dan hasil pembangunan tidaklah berjalan semulus sesuai dengan harapan dan rencana yang ada, sehingga inilah yang menjadi kendala yang sangat berarti  yang dihadapi oleh penyelenggara dan pelaku pembangunan didesa Mangir, namun demikian Pemerintahan Desa bersama para tokoh dan masyarakat desa, bertekad untuk melaksanakan pembangunan yang telah tertuang dalam Dokumen RPJMDes itu dengan penuh semangat dan optimisme yang tinggi dengan menjunjung tinggi nilai–nilai luhur Bangsa yaitu semangat kebersamaan dan  gotongroyong demi mencapai suksesnya perencanaan pembangunan yang telah disepakati bersama dan telah tertuang dalam dokumen RPJMDes.

B.   Sejarah Asal Usul Nama Desa Mangir
Sejarah merupakan sebuah kisah kuno yang terjadi bertahun-tahun bahkan berabad-abad lamanya yang memiliki makna sangat penting akan terjadinya atau berdirinya sesuatu tempat, kampung, desa bahkan suatu kerajaan. Forum Komunikasi Pemerhati Seni dan Budaya Desa Mangir dengan bersumber dari sesepuh pinisepuh Desa telah menetapkan asal usul desa Mangir yang tertian dalam Buku GAP DINEMA (Gebyar Angklung Paglak Dina Dadine Mangir), secara singkat sejarah Asal Usul Desa Mangir dapat dikisahkan sebagai berikut.
Dikisahkan dari seorang perempuan bernama NURNINGSIH yang merupakan isteri dari WILABRATA (adik Prabu Tawang Alun) yang tinggal disebuah hutan belantara. Dalam usianya yang kedua puluh lima tahun NURNINGSIH melahirkan seorang bayi laki-laki yang elok rupa pada Hari Sabtu Wage tanggal 04 Juli tahun 1829 Masehi disebuah gubuk kecil ditengah rerimbunan pepohonan yang terletak disekitar sumber (mata air) yang sangat bening dan jernih yang keluar dari sela-sela pepohonan salak, sehingga akhirnya dikenal masyarakat sekitar dengan sebutan daerah SUMBER SALAK (tepatnya belakang Balai Desa Mangir sekarang).
Hari berganti bulan dan bulanpun berganti tahun, sang bayi putra NURNINHGSIH pun beranjak dewasa, dengan bergelar KI AGENG HAJAR MANGIR yang merupakan leluhur masyarakat Desa Mangir. KI AGENG HAJAR MANGIR yang masih keturunan Kesatria, beliau menunjukkan kewibawaan dan kemahiran dalam setiap bidang ilmu pengetahuan mulai tekhnik-tekhnik bercocok tanam atau bertani, olah kanuragan, tata kepemerintahan, spiritual ketuhanan, bahkan sampai dengan ilmu pengobatan, dan terkenal pula dengan sifat-sifat mulianya yaitu penyantun, penyabar dan penuh kebijaksanaan.
Sebutan KI – AGENG – HAJAR – MANGIR itu sendri dapat diartikan sebagai berikut:
1.  KI berasal dari kata Aki atau Kakek yang menurut masyarakat Desa Mangir berarti Kakik atau Buyut yaitu orang yang dituakan.
2.  AGENG yang berarti Agung atau Besar atau Berwibawa yang bermaksud seseorang yang mempunyai kelebihan dari orang-orang pada umumnya.
3.  HAJAR yang berarti Ngajar / Mulang / Muruk, artinya seseorang yang mempunyai kemampuan dalam membimbing dan membrikan ilmu pengetahuan kepada orang lain.
4.  MANGIR yang berasal dari nama sebuah kayu yang banyak tumbuh disekitar kediamannya yakni pohon Mangir yang berarti Mahir atau ahli, dimana kemahiran atau keahlian itu sendiri berasal dari kemahiran atau keahlian yang dimiliki Ki Ageng sendiri dalam berbagai ilmu pengetahuan yang dimiliki seperti tersebut diatas. Kayu Mangir itu sendiri mempunyai ciri-ciri kulit pohon berwarna coklat, daging kayunya putih, daunnya kecil mengandung busa, pohonnya tinggi besar biasa dipergunakan berteduh bagi orang-orang yang kehujanan dan kepanasan (ini mengandung makna filosofis bahwa Ki Ageng Hajar Mangir sebagai tempat orang sekitar untuk tempat bertanya untuk memecahkan segala macam problema permasalahan kehidupan, mulai berguru, belajar sampai dengan berobat).
Ketenaran dan kemasyhuran KI AGENG HAJAR MANGIR semakin hari semakin meluas seantero Blambngan, sehingga tak ayal banyaklah orang yang dating untuk berguru, berobat, meminta nasihat, sekedar ingin tahu bahkan ada juga yang ingin menjajal ilmunya yang menantang bertarung dan adu kesaktian. Tapi beliau selalu menanggapinya dengan lembut dan penuh bijak, selama masih bisa diajak diskusi dengan baik-baik, tetapi apabila sangatlah terpaksa dan dalam keadaan terjepit, maka beliau baru melayani dengan bertarung yang sampai pada akhirnya, musuh-musuh itu menjadi prngikut setia beliau.
Melihat semakin banyaknya warga yang datang dan berada disekitar gubuk padepokan beliau disekitar Sumber Salak, maka disuatu ketika tepatnya tanggal 16 Agustus 1854, KI HAJAR mengajak warga untuk membuka hutan disekitar untuk dijadikan pemukiman, dimulailah pembabatan hutan yang masih angker dan lebat itu sehingga tak sedikit warga yang jatuh sakit, baik sakit yang disebabkan karena kelelahan maupun sakit yang disebabkan oleh gangguan-gangguan makhluk halus. Semua berhasil diobati dan ditangani oleh KI AGENG, namun esok harinya ada lagi yang terkena sakit demikian seterusnya satu sembuh yang lainnya tertimpa sakit. Melihat hal seperti itu KI AGENG HAJAR MANGIR kemudian membuat sebuah azimat  yang berupa sabuk yang diikatkan diperut sebagai penangkal berbagai macam gangguan diatas, dengan ijin Yang Maha Kuasa pengngkal azimat yang dibuat beliau benar-benar mustajab dan wargapun tidak ada lagi yang terkena sakit.
Berita yang sangat besar ini dengan mudah menyebar sampai keluar perkampungan Sumber Salak, dan akhirnya bertambah banyaklah orang luar yang dating kesana untuk meminta penangkal yang tersebut diatas, sehingga pada akhirnya perkampungan Sumber Salak semakin ramai dikunjungi orang luar dan akhirnya perkampungan itu dikenal dengan perkampungan KI AGENG HAJAR MANGIR yang sampai  sekarang dikanal dengan DESA MANGIR, sedangkan azimat yang tersohor itu dikenal dengn SABUK MANGIR.
Demikian sekilas petikan cerita tentang asal muasal DESA MANGIR yang dihimpun oleh Forum Pemerhati Seni dan Budaya Desa Mangir yang tertuang lengkap dalam Buku Gelar Angklung Paglak Dina Dadine Desa Mangir, semoga ini semua menjadi khazanah budaya dan tambahan perbendaharaan baru dalam referensi Babad Blambangan.

C.   Kondisi Desa
1.    Letak Geografis dan Topografis Desa Mangir
a.    Letak Geografis
1)      Batas-batas Desa Mangir :
·           Sebelah Utara berbatasan dengan    : Desa Gladag 
·           Sebelah Timur berbatasan dengan    : Desa Gintangan dan Kaligung
·           Sebelah Selatan berbatasan dengan            : Desa Wonosobo, Kec. Srono
·           Sebelah Barat berbatasan dengan    : Desa Aliyan dan Bubuk

2)      Luas wilayah Desa Mangir :
·           Luas Keseluruhan Desa             : 498,985 Ha
·           Penggunaan lahan :
§   Persawahan                             : 408,064 Ha
§   Tegalan                                      : 20,230 Ha
·           Pemukiman                                      : 54,851 Ha
·           Perkebunan                                                : 0 Ha
·           TPU (Tempat Pemakaman Umum): 2,203 Ha
·           Perkantoran                                                : 3,361 Ha
·           Lain-lain                                            : 10,276 Ha

b.    Topografi Desa
1)      Letak Desa dari permukaan air laut   : 12 mdpl
2)      Suhu udara rata-rata                             : 20-40 ˚C
3)      Tingkat curah hujan                                 :
·           Curah hujan rata-rata                     : 2000 – 3000 mm/tahun
·           Curah hujan tertinggi pada bulan : Oktober – Maret
·           Curah hujan terendah pada bulan : Mei - September
4)      Keadaan tanah dan tanaman             : Tanah Liat Hitam
5)      Kondisi Permukaan tanah                 : Dataran Rendah
6)      Jenis tanah                                             : Tanah Liat Hitam Berpasir
7)      Jenis tanaman yang mayoritas tumbuh : Padi, Palawija, Kelapa dll.                                                                         
8)      Keadaan air                                            :
·           Sumber-sumber air sungai  untuk kegiatan pertanian : Pengairan Irigasi (HIPPA)
·           Sumber-sumber air untuk kegiatan sehari-hari : Sumur gali perumahan

2.   Demografi Desa
a.    Kependudukan
1)    Jumlah penduduk Desa Mangir                   : 4431 Jiwa
·           Jumlah Kepala Keluarga (KK)              : 1749 Jiwa
·           Jumlah Gakin                                              : 2660 Jiwa
·           Laki-laki                                                        : 2194 Jiwa
·           Perempuan                                                  : 2237 Jiwa

2)    Nama Dusun 1                                                   : Krajan
·           Jumlah penduduk Dusun                                    : 1790 Jiwa
·           Laki-laki                                                        :   906 Jiwa
·           Perempuan                                                  :   884 Jiwa
·           Jumlah Kepala Keluarga (KK)              :   903 Jiwa
·           Jumlah Gakin                                              : 1074 Jiwa

3)    Nama Dusun 2                                                   : Kapelaan
·           Jumlah penduduk Dusun                                    :   607 Jiwa
·           Laki-laki                                                        :   303 Jiwa
·           Perempuan                                                  :   304 Jiwa
·           Jumlah Kepala Keluarga (KK)              :   154 Jiwa
·           Jumlah Gakin                                              :   364 Jiwa

4)    Nama Dusun 3                                                   : Sasak Bomo
·           Jumlah penduduk Dusun                                    :   629 Jiwa
·           Laki-laki                                                        :   315 Jiwa
·           Perempuan                                                  :   314 Jiwa
·           Jumlah Kepala Keluarga (KK)              :   192 Jiwa
·           Jumlah Gakin                                              :   337 Jiwa

5)    Nama Dusun 4                                                   : Cengkokan
·           Jumlah penduduk Dusun                                    :   695 Jiwa
·           Laki-laki                                                        :   342 Jiwa
·           Perempuan                                                  :   353 Jiwa
·           Jumlah Kepala Keluarga (KK)              :   254 Jiwa
·           Jumlah Gakin                                              :   417 Jiwa

6)      Nama Dusun 5                                                   : Sumbersari
·           Jumlah penduduk Dusun                                    :   700 Jiwa
·           Laki-laki                                                        :   328 Jiwa
·           Perempuan                                                  :   372 Jiwa
·           Jumlah Kepala Keluarga (KK)              :   246 Jiwa
·           Jumlah Gakin                                              :   420 Jiwa

3.   KEADAAN SOSIAL
a.    Tingkat Kepadatan Penduduk :......... 8,88     Jiwa/km
1)      Jumlah penduduk berdasarkan usia :
·           0 –  12 bulan                           :.........................   34   jiwa
·           0 – 7 tahun                              : ......................    190  jiwa
·           7 – 18 tahun                            : .......................   671  jiwa
·           18 – 56 tahun                         : ....................    2686  jiwa
·           56 tahun keatas                    : ........................ 704  jiwa
·           Laki-laki                                   :......................   2194  jiwa
·           Perempuan                             : ...................... 2237  jiwa
2)      Jumlah penduduk berdasarkan  suku/etnis ;
·           Using                                      : ....................... 5.608  jiwa
·           Sunda                                    : ........................        1  Jiwa
·           Jawa                                      :  .......................     12   Jiwa
·           Madura                                  :  ........................     14  Jiwa
·           China                                     :  ........................      9    Jiwa
·           Bali                                         :  ........................      3    Jiwa
·           Timor                                      :  .. ……………….       1    Jiwa
3)      Tingkat kematian dan kelahiran :
·           Tingkat kematian rata-rata per-tahun :...     0        jiwa
·           Tingkat kelahiran rata-rata per-tahun : ..   34        jiwa
·           Tingkat kematian rata-rata ibu melahirkan per-tahun jiwa :      0  jiwa
·           Tingkat kematian rata-rata bayi lahir per-tahun : ........... 1 jiwa

4.   Kondisi Pendidikan
a.      Jumlah Lulusan Pendidikan di Desa :
1)      Tidak sekolah                           :                0   jiwa
2)      Tidak tamat SD                          :  .......................         0   jiwa
3)      Tamat SD                                     :  ....................   2399    jiwa
4)      Tamat SMP                                  :  ...................      936     jiwa
5)      Tamat SMA                                  :  ...................      313     jiwa
6)      Tamat D1, D2, D3 dan S1       :  ...................        22     jiwa

b.      Jumlah Remaja putus Sekolah di Desa................................ :                       0      jiwa
1)     Tingkat SD                                           :  ................      0     Jiwa
2)     Tingkat SMP                                        :  ................      0     Jiwa
3)     Tingkat SMA                                        :  .................      0     jiwa
4)     Tingkat D1, D2, D3 dan PT             :  ................      0    Jiwa

5.     Kondisi Kesehatan   
a.      Pemenuhan Air Bersih :
1)      Jumlah KK yang memiliki sumur gali :........     1517   Jiwa
2)      Jumlah KK yang memiliki sumur Bor :.........         15   Jiwa
3)      Jumlah KK yang dialiri perpipaan................................    :                0   Jiwa

b.      Kondisi Perumahan :
1)      Jumlah Rumah sehat                       :.............      1410  Jiwa
2)      Jumlah Rumah  tidak sehat            :..............       157   Jiwa

c.      Kesehatan Lingkungan :
1)      Jumlah Rumah yang memiliki jamban:.....     1410  rumah
2)      Jumlah Rumah tidak memiliki jamban:......       157  rumah

6.   Kondisi Keagamaan

Jumlah Pemeluk Agama di masing-masing Dusun
Desa Mangir Kecamatan Rogojampi
Tahun 2015
No
Dusun
Agama
Islam
Kristen
Katolik
Hindu
Budha
1.
Krajan
1790
0
0
0
0
2.
Kapelaan
607
0
0
0
0
3
Sasakbomo
618
7
4
0
0
4
Cengkokan
695
0
0
0
0
5
Sumbersari
700
0
0
0
0
Jumlah
4420
7
4
0
0
Sumber data : Kantor Desa Mangir      
Jumlah Kelompok Keagamaan
Desa Mangir Kecamatan Rogojampi
Tahun 2015

No
Nama Kelompok
Total
(kelompok)
1.
Kelompok Yasinan
11
2.
Jamaah Tahlil
17
3.
Kelompok Pengajian
7
4.
Kelompok Kematian
5
5.


Sumber data : Kantor Desa Mangir  
7.   Kondisi Adat Istiadat
Adat Istiadat yang berlaku di desa Mangir  meliputi :
a.     Kematian                                                        :                5   Kelompok
b.     Pernikahan                                                    :                0   Kelompok
c.     Mauludan                                                        :                5   Kelompok

8.     Kondisi Kesenian
a.     Jaranan                                                        :    0  Group
b.     Gandrung                                                     :    0  Group
c.     Janger                                                           :    1  Group
d.     Tabuhan (Angklung) & Tari Daerah..............        :    2  Group
e.     Hadrah                                                          :    3  Group
f.       Musik                                                              :   1   Group
g.     Umar Moyo (Rengganis)                         :   0   Group
h.     Pencak Silat                                                :   1   Group
i.        Patrol                                                             :   1   Group
j.        Terbang / Kuntulan                                   :   1   Group
k.     Barong                                                          :   0   Group

9.       Kondisi Ekonomi
Secara umum keadaan perekonomian di Desa Mangir adalah masyarakat Desa Mangir dalam tarap ekonomi berkembag bagi kelompok usaha dan pengusaha dan pada kelompok ekonomi menengah kebawah masyarakat Desa Mangir perlu dukungan modal dan bantuan disertai dengan pendampingan pembinaan , pengetahuan dari pihak terkait mulai Pemerintah Desa , hingga pemerintah / Isntasnsi terkait.